UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Senin, 14 Mei 2012

Cermis : Piano Tua itu...

[imagetag] pocong [DuniaQ Duniamu]

Nama ku arya,aku baru pindah ke kota ini kemarin karena mamah dan papah di mutasikan ke kota ini oleh atasannya di kantor,aku baru saja lulus sekolah dan rencananya mau mengambil kuliah,rumah baruku lebih besar daripada rumahku yang dulu dan lengkapi dengan gerbang yang sudah berkarat,sehingga menimbulkan bunyi berkeratan ketika di buka,di samping rumah baruku ada sebuah lapangan voly,namun agaknya sudah rusak dan tidak terpakai lagi,hanya terlihat beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain layang-layang,di belakang rumah baruku ada sebuah kebun yang luas di tumbuhi oleh pohon-pohon kelapa dan di kelilingi rumput-rumput liar,sepertinya rumput-rumput itu sengaja di biarkan begitu saja,namun kalau di perhatikan dan di telusuri,ternyata di kebun itu ada jalan setapak menuju sebuah rumah megah yang sudah tua,rumah tua itu seperti bangunan zaman Belanda bentuknya,unik dan mewah,sungguh sangat di sayangkan rumah sebagus dan semegah itu harus tertutup dan tak tampak dari luar kebun.

siang itu papah datang bersama beberapa orang,mereka menggotong sebuah benda yang ditutupi kain putih,ketika di buka ternyata itu adalah sebuah piano,tapi sayang piano itu sudah usang kelihatannya,lalu papah berkata kepadaku,

"nak,cobalah piano ini",

aku mulai mencoba memainkan beberapa nada,sungguh aneh walaupun piano itu sudah tampak usang dan tua simfoni yang keluar masih enak di dengar,aku menjadi takjub dan bertanya kepada papah,

"darimana papah mendapat piano tua ini??",

papah menjawab,"papah membeli dari seorang kakek yang rumahnya terletak di kebun belakang rumah,kamu suka??",

kaget juga aku,ternyata rumah megah di belakang kebun itu ada penghuninya,aku pikir rumah itu kosong dan sudah tak di tinggali lagi,aku mengangguk menjawab pertanyaan papah,

"aku suka pah",

papah tersenyum puas mendengar jawabanku,sepertinya tidak sia-sia papah membeli piano tua itu.

malam ini aku termenung,aku masih memikirkan tentang piano tua ini,sudah usang tapi simfoni yang di hasilkan masih bagus,lalu tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah kunci kecil yang tertempel di pinggir sebelah kanan piano ku,aku tak menyadari kalau ada sebuah kunci tadi siang,kunci itu tertempel oleh selotip dan segera ku cabut,dalam pikiran ku timbul pertanyaan,kunci apakah ini?karena penasaran ingin sekali aku menyelidikinya,aku yakin pasti piano ini menyimpan sebuah rahasia,lalu aku mulai periksa dan geledah pianoku hingga aku menemukan sebuah kotak kecil dari dalam piano itu,kuperhatikan kotak itu dengan seksama,ternyata ada lubang kuncinya,persis sama ukurannya dengan kunci yang ku temukan,ketika kotak itu terbuka aku menemukan sebuah foto,dalam foto itu tampak seorang kakek yang sedang berdiri di samping piano milikku,mungkin dia adalah orang yang di maksud papah yang tidak lain adalah pemilik piano ini.

kuperhatikan foto itu dengan saksama,wajah kakek itu tampak senang dan bahagia sekali berada bersama-sama piano ku ini,tanpa terasa hari sudah semakin larut dan rasa kantuk mulai datang sehingga tanpa sadar aku sudah terlelap,paginya aku terbangun dan masih memegang foto itu,lalu aku bergegas masuk ke kamar,aku letakkan foto itu di meja kamar ku,hari ini aku sendirian di rumah karena papah dan mamah sudah mulai masuk kantor,aku memutuskan untuk di kamar saja,niatnya hendak tidur siang,tapi ketika aku mulai memejamkan mata terdengar Alunan simfoni yang begitu indah,suara itu berasal dari pianoku,seketika itu juga aku terkejut,di rumah hanya ada aku sendiri dan tidak menyetel otomatis piano ku,lalu siapakah yang sedang memainkannya?karena aku begitu penasaran maka akupun keluar kamar untuk menyelidiki,aku melihat seorang sedang duduk sambil memainkan not-not piano itu,ternyata dia adalah orang yang ada dalam foto yang aku temukan semalam,

tiba-tiba orang itu menyudahi permainannya,sepertinya dia menyadari kehadiranku,lalu dia berdiri sambil melontarkan senyuman kepada ku,

"maaf nak,aku masuk tanpa izin,aku begitu rindu pada piano ku ini,jadi aku memaksakan diri untuk datang kesini,aku takut kalau aku tidak di perbolehkan memainkan piano milikmu kalau aku minta izin padamu nak,jadi terpaksa aku masuk diam-diam",

aku terdiam sesaat lalu berkata,

"tak apa,jika tuan mau silahkan mainkan kembali,aku senang dengan simfoni-simfoni yang di mainkan tuan",

orang itu pun tersenyum kembali lalu melanjutkan permainannya,nada demi nada telah berlalu dan dia pun menyudahi permainannya,dia berdiri dan menatapku namun raut wajahnya berubah,tampak wajah sayu dan sedih dari mimik mukanya,

"nak aku mohon jagalah piano ini baik-baik",

lalu orang itu pun pergi,aku masih belum mengerti kenapa raut wajahnya berubah dari terlihat amat senang hingga menjadi sedih seperti itu.

Esoknya..

hari ini aku membaca majalah di teras,tak lama ada serombongan orang mengenakan pakaian serba hitam dan beberapa di antaranya membawa payung berwarna hitam pula,sepertinya ada yang meninggal dunia hari ini,lalu aku memutuskan untuk menghampiri salah seorang dan hendak bertanya siapa yang telah wafat,karena aku orang baru di sini hanya ingin menunjukan rasa perduli saja,

"maaf pak,kalau boleh tau siapa kah yang meninggal dunia?",

orang itu pun menjawab,

"kakek yang tinggal di rumah besar di belakang kebun itu nak",jawabnya,

aku terkejut dan terdiam kaku seolah tak percaya,baru kemarin aku bertemu dengan orang itu,aku bergegas masuk ke rumah untuk berganti pakaian dan melayat,di rumah si kakek aku bertemu dengan sanak saudaranya,sebenarnya ingin aku menceritakan kejadian kemarin,tapi setelah aku pikir-pikir lebih baik aku merahasiakannya,aku teringat kata-kata orang tua itu,

("nak,tolong kau jaga piano ini"),

mungkinkah ini yang di maksudnya?.

dua hari kemudian aku mengikuti ujian masuk universitas,lalu setelah semuanya selesai aku pun pulang kerumah,tetapi ketika aku hendak membuka pintu sayup-sayup terdengar suara seperti alunan sebuah simfoni,lama-lama semakin jelas,dan itu berasal dari piano ku dalam rumah,benar-benar membingungkan,siapa pula yang memainkannya?padahal sudah jelas-jelas tak ada seorangpun di dalam rumah,pintu dan jendela pun terkunci,aku mengenal simfoni itu,persis seperti yang di mainkan oleh kakek yang sudah meninggal dua hari lalu,mendadak kepalaku menjadi pening dan pandangan mulai berkunang-kunang,sehingga tanpa sadar akupun jatuh pingsan,

ketika siuman aku sudah berada di dalam kamar,di sampingku ada papah dan mamah juga beberapa orang,rupanya merekalah yang telah menolongku ketika pingsan tadi,lalu aku menceritakan semuanya tapi mereka sepertinya tidak percaya atas apa yang aku alami,mereka hanya beranggapan aku ini terlalu lelah,tak berapa lama semuanya pun pergi meninggalkan kamarku,karena aku merasa jenuh akhirnya aku memutuskan untuk melihat pemandangan luar dari jendela kamar,ketika aku bersandar pada engsel jendela,aku terkesiap dan tubuhku seperti terpaku,di luar sana aku melihat Almarhum sang kakek pemilik piano,dia tersenyum padaku dengan wajah yang pucat pasi dan melambai-lambaikan tangannya kepadaku.

#ad2fcb
◄ Newer Post Older Post ►


 

Copyright 2011 Hati yang Gembira is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger